sidang kabinet anak-anak


              Di bawah panggung beberapa kursi buat penonton disusun tak beraturan.
            Diatas panggung terlihat semua property, 3 orang peserta rapat dan 2 orang petugas keamanan sidang yang berdiri di 2 sudut ruang sidang. Setiap peserta sidang sibuk bicara masing-masing, demikian juga dengan dua petugas keamanan. Kemudian masuk 2 orang anggota rapat lainnya, yaitu anggota bid bermain dan imajinasi. Yang memasuki ruang sidang sambil membawa skate board dan kertas yang berisi catatan ilmiah hasil hayalan.
            Back Sound samar-samar
OS :
Pemimpin Sidang Kabinet Anak-anak memasuki ruang sidang…semua peserta sidang diharap tenang dan berdiri

            Back sound terdengar lebih jelas mengiring pemimpin sidang memasuki ruang sidang yang diikuti oleh 2 orang pengawal. Salah satu pengawal membawa  sebuah map. Berdiri disatu sisi belakang kursi pimpinan sidang.
            Pimpinan sidang mengambil posisi untuk duduk, satu pengawal yang tidak memegang map menarikan kursi, tapi kejauhan, sehingga pemimpin sidang terjatuh. Sambil membantu berdiri dan duduk dikursi yang telah diletakkan pada tempatnya, anggota sidang duduk.
Pengawal 1:
Maaf pimpinan sidang, saya tidak sengaja…maaf ya…..

Pimpinana sidang diam dan merengut. Melihat wajah pimpinan sidang, pengawal 1 mencoba merayu pimpinan sidang, sementara para peserta sidang ada yang tertawa, ada yang berdecak dan ada yang member komentar….
Pengawal 1:
Ayolah…pemimpin…maafin saya ya…kan ga sengaja

Pimpinan sidang:
Baik, saya maafkan….tapi kamu harus dapat hukuman yang setimpal

Peserta sidang:
Hukuman setimpal?

Anggota bid pendidikan:
Apakah hukumannya harus membaca buku pengetahuan umum selama 5 tahun tanpa berhenti

Anggota bid uang saku:
Lebih baik uang sakunya saja disetop selama 2 tahun

Anggota bid bermain:
Atau lebih baik jatah main PSnya dikurangi 120 jam?


Pengawal 1:
Jangang…. jangan pimpinan sidang….jangan hukum saya seberat itu…sayakan sudah bilang ga sengaja….
Masa’ saya dihukum seberat itu karena saya tidak sengaja, sementara anak yang mengambil uang jajan anak lain dibiarkan bebas tanpa hukuman….
Pimpinan sidang:
Diam!
 saya yang memutuskan
Karena selain saya pimpinan disini, saya juga korbannya.
Pengawal satu!
Pengawal 1:
Siap pimpinan sidang

Pimpinan Sidang:
Kamu saya hukum! Jatah susu kamu dikurangi 25% selama 2 hari berturut-turut!
Mengerti!

Pengawal 1:
Mengerti pimpinan siding

Pengawal 1 berjalan gontai menuju satu sisi belakang kursi pemimpin rapat. Saat pengawal 1 berjalan pemimpin sidang berkata

Pimpinan sidang:
Anggota bid konsumsi!

Anggota bid konsumsi:
Siap pimpinan sidang

Pimpinan sidang:
Kamu dengar yang saya bilang tadi

Anggota bid konsumsi:
Yang mana ya pimpinan sidang

Pimpinan sidang:
Hukuman buat pengawal 1

Anggot bid konsumsi:
Loh…itu kan bukan bidang saya pimpinan sidang
Itu bidang pendidikan, pimpinan sidang

Semua bingung dan saling berbisik

Pimpinan sidang :
Kamu tidak mendengar keputusan hukuman yang saya berikan tadi?
(anggota bid konsumsi menggeleng tidak mengerti)
Penonton sidang!

Para penonton sidang:
Ya pimpinan sidang…..

Pimpinan sidang:
Kasih tau anggota bidang konsumsi, hukuman apa buat pegawal 1


Penonton sidang:
Jatah susu pengawal 1 dikurangi 25% selama 2 hari….

Anggota bid konsumsi:
Oh itu….itu sih saya tau….mmm saya denger kok keputusan itu
Suer deh….
Siap bos! Jatah susu pengawal 1 pasti saya kurangi mulai minggu depan

Pimpinan sidang:
Apa? Minggu depan? Mulai sekarang……
Anggota Bid Konsumsi:
Eh…iya…maksud saya mulai hari ini, pimpinan sidang

Pimpinan sidang mengangguk puas….. dan duduk
Pimpinan Sidang:
Narator….mulai ritualnya!

Narator (OS):
Siap pimpinan sidang
Menyanyikan lagu wajib! Semua peserta dan penonton sidang harap berdiri

Semua anggota dan penonton sidang berdiri dan bersiap menyanyikan lagu wajib dengan gaya yang sudah ditentukan
Narator (OS):
Siap…Hitungan ke-3 dengan nada 3 / 4
Tarik nafas….
1….2….3
Semua menyanyikan lagu wajib, yaitu Pelangi-Pelangi

Pimpinan Sidang :
Narator selanjutnya

Narator (OS):
Siap pimpinan sidang
Lagu ke -2 dengan nada 1 / 2
Di hitungan ke 1
Siap….3….2…1

Semua menyanyikan reff lagu kepompong dengan gaya
Narator (OS):
Selesai pak boss
Semua boleh duduk kembali dan menikmati suguhan yang tersedia
Semua duduk kembali dan sidang dimulai
Pimpinan Sidang:
Kita mulai sidang kita
Semua sudah siap?

Anggota bid bermain:
Maaf pimpinan sidang
Saya ijin ke toilet

Anggota bid Uang Saku:
Yeee ga dari tadi sih
Sidang baru mulai sudah ijin
Dasar beser…..

Anggota bid pendidikan:
Bukan baru dimulai, tapi baru mau dimulai

Anggota bid imajinasi:
Bener itu…baru mau dimulai

Anggota bid Uang Saku:
Salah sedikit langsung protesssss

Anggota bid pendidikan:
Harus itu…kalau salah dibiasain susah nanti saat UAN

Anggota bid konsumsi:
Kok bawa-bawa UAN? Apa hubungannya?


Anggota bid pendidikan:
Ada…mmmm….mungkin anggota bid imajinasi bisa menjelaskan

Anggota bid imajinasi:
Lempar batu sembunyi coklat

Penonton Sidang:
Maksudnya?

Anggota Bid Imajinasi:
Bagi dong coklatnya….

Penonton:
Uuuuuuuuuuuu

Anggota bid imajinasi:
Hubungannya, menurut imajinasi saya,
Kalau saat UAN jawabnya salah sedikit, salah semua deh
Ga lulus deh…..
Penonton:
Contohnya dong

Anggota bid pendidikan:
Kalo soal matematika 2+2 =4
Terus dijawab 4,5 jadi salah. Walau bedanya Cuma setengah tetap aja disalahkan

Anggota bid Uang saku:
Aduuuh….cepetan….boleh ijin ga
Kebelet nih…atau ngompol disini aja ya….

Pimpinan sidang
Udah…..udah….jangan didebat lagi
Sebentar saya pikirkan dulu…..


Anggota bid Uang Saku:
Pimpinan sidang, kalau ga di ijinkan ada 2 bencana yang menghadang pimpinan


Pimpinan Sidang:
(kaget) bencana? Apa saja itu?

Anggota bid uang saku:
Yang pertama : saya akan ngompol aja disini, biar semua basah dan bau
Yang kedua: jatah uang saku pimpinan sidang saya sunat….mau?

Pimpinan Sidang:
Jangan….jangan….jangan….
Saya ijinkan kok…hehehhhe tapi jangan kelamaan ya
Kita dikejar durasi

Anggota bid Uang Saku:
Gitu dong dari tadi….kebelet tau…

Anggota bid Uang Saku keluar dari ruang sidang dengan setengah berlari…..

Penonton:
Pimpinan sidang ternyata takut ya uang sakunya dipotong

Pimpinan sidang:
Ya jelas lah….kalau sampe dipotong saya jajan apa nanti di sekolah
Wong  bapak-bapak terhormat kita ga pernah gajinya dipotong,  malah tunjangannya ditambah

Anggota bid Pendidikan:
Sudah….sudah….sudah…..
Kita teruskan dulu saja sidang ini
Masalah uang saku kita bahas belakangan


Pimpinan Sidang:
Hehehehhe
Iya kita mulai dari saudara anggota sidang bidang pendidikan
Ada yang mau disampaikan?

Anggota bid pendidikan:
Sebentar bos
Saya buka naskah saya dulu
Eh maksud saya catatan saya….maaf sutradara

Anggota bid imajinasi:
Semua juga taulah ga ada yang hafal naskah

Pimpinan sidang:
Bisa diteruskan atau mau debat dulu
Sekali lagi kita dikejar durasi….benar sutradara?

Sutradara (OS):
Benar

Anggota bid pendidikan:
Begini pimpinan sidang, saya berharap agar nilai UAN tidak dijadikan patokan untuk kelulusan
Dan cara belajar disekolah bisa lebih santai, berupa interaktif

Penonton:
Interaktif itu gimana sih?

Anggota bid Pendidikan:
Jadi siswa tidak hanya jadi pendengar materi pelajaran, tapi juga ikut aktif menggali isi materi pembelajaran


Anggota bid bermain:
Ga ngerti. Jelasin lebih jelas…sejelas-jelasnya
Anggota bid Pendidikan:
Gini loh….banyakan main sih….
Jadi lebih banyak diskusinya, dari pada dijelasiiiiin terus sampe kita ngantuk
Misalnya soal matematika, kalau sudah dijelaskan cara pengerjaannya, penyelesaian soalnya dikerjakan oleh kita
Terus soal IPA misalnya, sebelum dijelaskan yang sebenarnya tentang magnet, lebih baik kita diskusikan dulu tentang magnet itu sendiri. Jadi intinya banyak diskusinya.

Anggota bid bermain:
Ohm (menguap)
Emang ga enak ya denger penjelasan kepanjangan, ngantuk!

Anggota rapat lainnya:
Setuju!!!

Pimpinan rapat:
Nah…bukannya sekarang sistim pembelajaran sudah sangat santai
Kamu sendiri suka keluar masuk kelas saat belajar

Anggota bid pendidikan:
Bukan begitu pimpinan
Saya keluar karena kebelet aja

Anggota bid konsumsi
Kebelet pengen jajan ya…..

Anggota bid pendidikan:
Eh….iya
Tapi ga itu aja ketua….kadang-kadang bosan juga
Mungkin sebaiknya alat peraga diperbanyak, jadi belajar tidak membosankan

Pimpinan sidang:
Itu berkaitan dengan anggaran pendidikan dong


Anggota bid pendidikan:
Ya iyalah……..
 yah moga-moga aja ada yang dengar…jadi anggaran pendidikan ditambah

Anggota bid imajinasi:
Amin…jadi bisa ada laboratorium buat mewujudkan imajinasi dan bereksperimen
Robot yang aku buat ga Cuma berupa gambar dan dibentuk dengan karton begini

Pimpinan Sidang:
Jadi anggaran pendidikan buat pengembangan minat dan bakat ya

Anggota bid pendidikan:
Bukan itu saja, tapi juga buat alat peraga sehingga belajar lebih gampang

Pimpinan Sidang:
Oke…..(mencatat sesuatu di note booknya)
Mengenai UAN…sepertinya kita harus berharap ada pergantian menteri pendidikan
Karena kata ibu saya, setiap ada pergantian menteri pendidikan, peraturan pun berubah
Nah semoga perubahan itu termasuk system UAN dan perubahan anggaran pendidikan, maksud saya ditambah.

Anggota bid Uang Saku:
(OS) Assalamualaikum…..aku mendengar kata anggaran…..pasti berkaitan dengan uang

Anggota bid uang saku masuk ke ruang sidang, tapi nyaris jatuh kesandung kaki pengawal. Tapi keburu ditampung oleh pengawal yang satunya.

Anggota bid uang saku:
(ke pengawal 4) makasih ya
(Ke pengawal 3) Gimana sih…berdiri sembarangan

Pengawal 3:
Loh kan situ sendiri yang nyandung…saya disini sudah dari tadi….


Anggota bid uang saku:
Eh berani melawan…..uang saku kamu saya potong 25% dan saya kasih ke kamu (menunjuk ke pengawal 4) karena sudah membantu saya

Pengawal 3:
Wah…ga nyenengin nih….ga adil….masa’ gitu aja pake motong uang saku sih….

Pengawal 3 berjalan mendekatin Anggota bid uang saku dengan sikap menantang, Anggota bidang uang saku mengambil sikap melawan….dan keduanya berantem….Pengawal 1 dan 4 berusaha melerai penonton ngomporin….sampai akhirnya salah satu anggota sidang ikut melerai….

Pimpinan sidang:
Sudah….sudah….sudah….
Masa’ gitu aja ribut sih……..
Malu sama penonton sidang
Maaf ya…biasa lah anak-anak

Semua peserta sidang kembali ke tempatnya masing-masing. Pimpinan sidang kembali memimpin sidang dengan permasalahan di bidang yang lain.

Pimpinan Sidang:
Bidang apa lagi yang mau di bahas duluan?

Anggota sidang berebutan untuk duluan….suasana jadi ribut….Pimpinan Sidang jadi bingung….
Pimpinan Sidang:
Pengawal!!!!!!!!
Kalau liat kondisi seperti ini jangan menunggu perintah dong

Pengawal 2 maju ke depan meja sidang dan mengetokkan palu sidang dengan keras. Semua terdiam kaget….
Pengawal 2:
Masih ada yang berani ribut?
Atau mau saya lepaskan peluru air dari pistol air ini?

Seketika jadi diam semuanya dan tenang. Pimpinan sidang mengangguk puas. Pengawal 2 kembali ke posisi semula
Pimpinan Sidang:
Anggota bid imajinasi
Ada yang mau disampaikan?

Anggota bid imajinasi:
Siap Pimpinan sidang…pasti dong…
(sambil berdiri dan mulai berjalan sambil memainkan sebuah pesawat kertas ditangannya)
Bayangkan kalau pesawat ini jadi sungguhan…kemudian bisa dirubah menjadi robot yang kemudian bisa membantu kita mengerjakan soal matematika atau IPA…

Penonton:
Intrupsi pimpinan sidang

Anggota bid imajinasi:
Tidak boleh mengintrupsi sebuah imajinasi yang sedang dijabarkan
Karena itu akan menghambat kelangsungan dan penyelesaian dari imajinasi, dan pada akhrinya akan menghambat perkembangan Negara ini.

Penonton:
Apa hubungannya antara imajinasi dan perkembangan Negara?

Anggota bid imajinasi:
Makanya, nonton tv itu jangan Cuma berita, tapi film juga ditonton
Sebaliknya jangan film aja, tapi juga berita ditonton, jadi imbang
Jadi gini, berdasarkan sebuah imajinasi untuk terbang, maka terciptalah balon terbang pertama didunia…dan berdasarkan hayalan tentang teknologi canggih dan kemudian diwujudkan lah, dan Jepang jadi Negara maju dan inovatif.

Anggota bid pendidikan:
Terus…gimana?

Anggota bid imajinasi:
Biarkan kita mengembangkan daya khayal sehingga bisa mencipta sesuatu yang…mmmm dahsyat….dan tentunya harus didukung oleh dana pengembangan bakat. Sehingga kita siap bersaing dengan dunia luas….kalau sekarang pasar bebas dunia ditetapkan, kita pasti tersisih oleh tenaga asing lebih pintar dan inovatif.

Anggota bid konsumsi:
Jangan pesismis begitu
Ga baik buat semangat kerja orang lain

Anggota bid imajinasi:
Bukan pesimis
(berjalan kemejanya mengambil sebuah kertas bergambar robot dan ditunjukan kesemua, penonton dan anggota rapat)
Nih liat sendiri, ini rancangan robot yang saya buat sejak 6 bulan yang lalu, karena ga ada dana experiment, jadi lah robot ini hiasan diruang tidurku….


Anggota bid bermain:
Seandainya robot itu bisa diwujudkan…..mungkin akan banyak membantu pendapatan orang tua kita…..

Anggota bid Uang Saku:
Yah….bisa membantu orang tua kita menambah jatah uang saku

Anggota bid Konsumsi:
Otamatis bisa juga menambah jatah makan dan susu kita

Anggota bid pendidikan:
Dan menambah dana pendidikan kita ya….

Pengawal 1:
Juga menambah susu bagi teman-teman kita yang ga bisa beli susu orang tuanya


Pemimpin sidang:
Dan yang pasti kita ga perlu lagi mengadakan sidang cabinet anak-anak ini buat curhat
Ehm…..masih ada yang lain?

Penonton:
Lanjut pimpinan sidang

Anggota bid konsumsi:
Sekarang giliran saya, pimpinan sidang

Pimpinan sidang mengangguk menyetujui. Anggota bid konsumsi membuka catatannya dengan serius dan sedikit kelabakan

Anggota bid uang saku:
Ayo buruan…..durasi…..

Anggota bid pendidikan:
Iya….sutradara ntar ngomel kalo ke malaman….

Anggota bid konsumsi:
Sebentar……aduh dimana tadi ya?
Rasanya tadi ada disini kok


Sutradara (OS):
Nyari apa?

Anggota bid konsumsi:
Catatan aku tadi dimana ya? Sorry sutradara aku lupa naronya..

Narator (OS)
Kaya’nya ada disini deh…..
Hehehehe kebawa, aku pikir ini script nya narator
Maaf….maaf….maaf….

Anggota bid konsumsi pinggir panggung mengambil kertas yang dimaksud dari tempat narrator dan kembali kemejanya…

Anggota bid konsumsi:
Maaf teman-teman dan penonton
Kesalahan program (tertawa tidak lucu)…saya mulai saja ya
(membaca catatan sambil jalan yang lain mengikutin dengan pandangan)
Menurut data yang ada ditangan saya ini, diluar lingkungan sekolah kita dan komunitas kita ini, masih banyak teman-teman kita yang makannya kurang, baik dari nilai gizinya maupun jumlah yang dimakan….gimana mau pintar kalau gizinya kurang? Gimana ok kalau susunya juga ga memadai bahkan ga minum susu….ini harus ada yang mikirin
Masa Indonesia sudah merdeka 65 tahun masih ada aja yang kelaparan dan kurang gizi…
Bumi Indonesia kaya, tapi masih ada aja masyarakat yang ga mampu memberi makan yang memadai untuk anaknya…memangnya uang hasil menggali bumi Indonesia itu dikemanain semua?

Anggota bid uang saku:
Menurut saya yang kaya itu hanya sebagian orang saja….sebagian lagi Cuma menonton….timpang….timpang…..

Anggota bid imajinasi:
Kata papa ku, yang dikerok bumi Indonesia uangnya masuk kantong terus disimpan di luar negeri gitu…

Anggota bid pendidikan:
Malah aku dengar ada buat mengehindari pajak, pendapatannya dikurang-kurangin
Padahal pajak itu sebagaian buat kesejahteraan orang banyak loh….

Penonton:
Sebagian saja tapi loh…..

Pimpinan sidang:
Sudah…sudah…sudah….
Ayo teruskan….kita dikejar…….

Penonton:
Durasi……..

Anggota bid bermain:
Aku dulu ya (ke anggota bid uang saku dan mengangguk setuju)
Bermain itu penting buat melatih otot motorik dan imajinasi kita, tapi banyak anak-anak yang ga sempat bermain, padahal usia kita ini sampai dengan 13 tahun, itu masih bermain loh….

Anggota bid pendidikan:
Itu yang aku maksud tadi, kita bisa belajar sambil bermain…menurut aku itu lebih gampang buat kita mengerti, dari pada teoriiiiiii terus.

Anggota bid imajinasi:
Iya, dengan bermain sambil belajar kita lebih bisa mengembangkan imajinasi kita, kita jadi lebih kreatif….

Pengawal 4 :
(kearah pengawal 2) main game ya?
(pengawal 2 mengangguk, pengawal 4 mendekati) pinjam dong
(pengawal 2 membalikkan badan) pinjam dong…sebentarrr aja…..
Bosen nih ga ada berantemnya

Pengawal 2:
Enak aja…kan kamu punya sendiri

Pengawal 4:
Aku ga bawa….tadi kelupaan
Pinjam ya….sebentarrrr aja

Pengawal 2:
Nggak! Lagi asik nih….

Pengawal 4:
Pelit akh…pinjam
merampas HP pengawal 2 dan membawanya ke ujung lain panggung, pengawal 2 mengejar, pengawal 4 pindah sambil terus memainkan game di HP.

Pengawal 2:
Balikin…
Sambil tetap mengejar kesekeliling panggung, tapi diacuh kan oleh pengawal 4. Lalu pengawal 4 turun dan duduk diantara penonton sambil terus bermain….pengawal 2 tetap diatas panggung sambil menatap menahan tangis.

Pengawal 2:
Balikin dong….buruan…..
Pimpinan sidang kok diam aja sih?
Apa karena dia kerabat pimpinan sidang? Jadi bisa bertindak sesuka hatinya dan ga kebal hukum?

Pimpinan sidang:
Eh ga gitu juga….
Pengawal 4! Jangan bikin malu….(Pengawal 4 tetap cuek)

Anggota bid konsumsi:
Apa perlu kita kurangi jatah susu dan snacknya ya


Pengawal 4:
Apa?

Anggota bid Uang Saku:
Ga itu saja, ini pelanggaran serius merampas punya orang lain atau Negara, ga perduli jumlahnya banyak atau sedikit hukumnya harus serius…uang saku kamu aku potong 50%.

Pengawal 4:
(Sambil jalan naik ke panggung) ga bisa begitu dong….ga bisa seenaknya….kalian kan tau saya ini keluarga Pimpinan sidang….gimana pimpinan sidang? Mereka ga bisa begitu ke saya…kita Kan saudara…seenaknya menghukum saya….

Pimpinan sidang:
(Menghampiri dan menepuk bahu pengawal 4) benar kami saudara…. (Tersenyum)
Tapi bukan berarti kamu bisa sesuka hatimu (sambil mengambil paksa HP dari tangan pengawal 4) hukum tetap harus dijalankan…. (Mengembalikan HP ke pengawal 2). Ga ada yang kebal hukum, jelas?

Penonton:
Apa itu kebal hukum, pimpinan sidang?

Anggota bid pendidikan:
Kebal hukum itu ga bisa dihukum, ada aja orang yang membantu buat lepas dari hukuman…kira-kira begitulah…

Semua anggota + pimpinan sidang:
Kalau salah ya maaf…namanya juga anak-anak…..

Sutradara:
Lanjut…….

Pimpinan sidang:
Semua kembali ke tempat masing-masing
Sidang kita lanjutkan
Ayo anggota bid mana lagi yang belum bicara?

Anggota bid uang saku:
Saya yang belom bicara pimpinan sidang….(angkat tangan sambil berdiri)
Boleh saya bicara sekarang?

Pimpinan sidang mengangguk yang diikuti oleh anggota sidang yang lainnya

Pengawal 1:
Ini biasanya daerah rawan

Pengawal 2:
Maksudnya?

Pengawal 4:
Anak baru sih…
Makanya jangan Cuma main game
(pengawal 2 melotot ga suka)

Pengawal 1:
Biasa masalah jatah uang saku suka bikin ribut
Kan gitu contoh yang sering kita liat disinetron TV

Pengawal 3:
Ga Cuma sinetron TV loo…
Bapak-bapak yang cabinet dewasa ama wakil kita aja, belum kerja udah ribut masalah tunjangan dan fasilitas

Penonton:
Tunjangan itu apa sih?

Pengawal 3:
Ga tau…yang aku tau gule tunjang di restoran padang
(sambil seakan membayang kan gule tunjang)

Sutradara (OS):
Enak itu…aku juga doyan kok…tar kita beli ya…

Pengawal 3:
Minumnya teh manis ya Om Sut….

Pimpinan sidang:
Kok jadi bicarain gule tunjang sih?
Diterusin ga nih….durasi….durasi….

Pengawal 3 + Sutradara (OS):
Lanjutin bos….lanjutin

Pimpinan sidang:
Silahkan anggota bid Uang saku

Anggota bid Uang saku:
Terimakasih pimpinan sidang
Sidang mulai tak terarah sepertinya (nada menyepelekan)
Saya mulai, sepertinya kita juga harus ikut prihatin terhadap pendapatan orang tua kita yang makin susah cari uang, sementara sembako terus naik, saya akhwatir kalo kita egois, bisa-bisa adik-adik kita ga dapat gizi yang baik…tar ada generasi muda ga mutu lagi…..sementara pendidikan makin hari makin mahal loh…kapan ya kita bisa kaya’ Belanda, sekolah bisa gratis…

Pengawal 4:
Banjarbaru buat SD sih udah gratis…walau pun belum sebagus Belanda…tapi Alhamdulilah udah lebih baik

Anggota bid pendidikan:
Itu Cuma banjarbaru, Indonesia kan ga Cuma Banjarbaru…

Anggota bid Uang Saku:
Masalahnya di dana…uang….uang….seharusnya pendapatan yang ada banyak di pake buat membina generasi muda, dengan target paling lama 20 tahun kemudian Indonesia punya tenaga muda handal buat memajukan Indonesia. Ini ga hasil dibagi buat mobil baru, rumah dinas baru dan tunjangan yang ga enak kalo di gule….padahal yang lama juga masih bisa dipake lah…tunjangan gede kurang gede…hasil kerja belum tau….

Pimpinan Sidang
(Kaget) Hush…..bicara apa kamu…..jangan suka bicarain orang tua akh…pamalih…bisa kualat nanti….lagian so’ tau kamu nih…..

Anggota bid Uang Saku:
Eh iya…maaf…..maaf bapak-bapak….yang buat scenario nih….



Anggota bid bermain:
Jangan suka cari kambing hitam….walau ada contoh dari orang tua, tapi kalo ga bagus jangan dipake….

Anggota bid imajinasi:
Iya….kadang kita yang anak-anak harus lebih dewasa dari pada orang dewasa ya….
Seperti bapak-bapak dan ibu-ibu di senayan, dikit-dikit berantem, main pukul, main jotos, main lempar…kenapa ga jadi petinju aja ya? (tertawa)
Tapi kita ga boleh niru loh……

Anggota bid konsumsi + pendidikan:
Mau jadi apa Indonesiaku ini….

Pimpinan sidang:
Eh….dibilangin kok jadi malah ngomongin orang dewasa sih…dosa ngomongin orang tua tau’…..ayo terusin (menoleh ke anggota bid Uang saku)

Anggota bid uang saku:
Siap pimpinan…jadi saya pikir dan putuskan uang saku dan tunjangan kita juga harus dipangkas, kita pake buat ngasih teman-teman yang belum dapat gizi baik…gimana?

Pengawal 4:
Uang saku saya sudah dipotong 50% kalau dipotong lagi saya jajan apaan?
Pimpinan sidang, ini jadi tidak adil…

Pengawal 2:
Itu salah kamu, mengambil paksa barang orang

Pengawal 4:
Kamu juga harusnya dihukum, dalam sidang kok main game…kan digedung dewan ga ada yang nyontohin begitu…kalau bosan ya pura-pura denger aja,  pada hal kan tidur….

Anggota bid imajinasi:
Itu bukan tidur, tapi lagi mengolah imajinasi untuk buat sebuah keputusan

Anggota bid bermain:
Bener, pengawal 2 juga harus dihukum nih…jatah mainnya kita potong aja 10 menit

Pengawal 4:
Ga adil kalau gitu…saya ga terima

Anggota bid konsumsi:
Iya ga adil…harus ada pemotongan uang saku juga dong…gimana sih..

Anggota bid uang saku:
Itu hak saya buat memberi sangsi pemotongan uang saku apa tidak, jangan ikut campur dong….

Anggota bid konsumsi:
(mukul meja) siapa yang ikut campur…saya Cuma bicara fakta…memang itu hak kamu

Anggota bid uang saku:
Tapi ga usah pake mukul meja dong…mo nyontoh senayan ya?

Pengawal 4:
Pokoknya saya ga terima dipotong lagi jatah uang saku saya
Dan saya minta pengawal 2 dipotong juga uang sakunya

Pengawal 2:
Enak aja…tadikan saya yang dirugikan….

Keributan terus terjadi, pimpinan sidang bingung menenangkan dibantu oleh pengawal 3 dan 1…suasana terus jadi ribut …tiba-tiba….

Pengawal 1:
(meniup peluit dengan kerasnya dan memukulkan palu sidang dengan kencang sehingga semua terkejut dan mendadak diam)
Jangan meniru yang ga baik, walau pun itu dari pemimpin tertinggi kita….gimana sih
Pimpinan sidang dari tadi sudah teriak-teriak ga didengar sih….
Silahkan pimpinan sidang
Pimpinan sidang:
Astagfirullah……kok jadi sama dengan tragedi senayan ya…
Tolong teman-teman jangan ditiru…itu ga bener….biar aja yang tua ga bener, kita yang muda-muda membenarkan langakah salah yang tua-tua….
Semua kembali ketempatnya…….
Penonton…maaf…saya jadi malu….(kearah penonton)
(kembali ke anggota sidang) saya pikir kita harus menenangkan diri dulu untuk sebuah keputusan yang baik….jadi saya tutup dulu aja sidang cabinet anak-anak ini….ampun….ampun….
Penonton maaf banget ya
(ambil posisi siap dalam duduk) sidang dengan sangat menyesal saya tutup dalam kondisi yang ga enak….(Palu diketokan)


Narator (OS)
Semua berdiri
Lagu Penutup : ……..
Lagu pada mu negeri………
(semua anggota sidang turun)

Narator (OS)
Demikian sidang cabinet anak-anak kali ini yang berakhir ribut karena jatah uang saku yang terpaksa dikurangin……
Lebih dan kurang kami mohon maaf dan harap maklum, namanya juga anak-anak….
Assalamualaikum wr.wb…






Banjarbaru, 6 Maret 2010
Amanda Hanifa Nasution

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOMETHING IN BETWEEN

Selembar Itu Berarti (film)

FILM - THE GIFT 2018