SOMETHING IN BETWEEN
SINOPSIS
Abimayu (Jefri Nichol) dihantuin oleh mimpi yang sama bertahun-tahun. Mimpi tentang sepasang anak muda dengan penggalan kata seperti janji bersama. Tidak hanya Abi yang menjadi terganggu oleh mimpinya, tapi juga kedua orang Abi ikut gelisah dengan apa yang dialami anaknya. Abimayu yang tinggal di Inggris memutuskan untuk pulang ke Indonesia untuk mencari tahu tentang mimpinya ini.
Dalam pencariannya di Jakarta, Abi menemukan banyak sekali kenyataan yang mengejutkan tentang sosok sepasang anak muda yang menjelma dimipinya selama ini. Dan yang pasti, Abi merasakan cinta pada orang yang sama sekali belum pernah dia kenal sebelumnya, bahkan ketemu juga belum.
Laras (Amanda Rawles) namanya, dan dia mengalami mimpi seperti mimpinya Abi. Dan takdir mempertemukan Laras dan Abi untuk mencari tahu arti mimpi mereka.
Tidak gampang memang memenangkan sebuah hati yang sama sekali belum bertemu. Meskipun sering sekali bertemu dalam mimpi ditiap malam yang beraroma gelisah.
Apakah Laras dan Abi akan terus bersama, seperti harapan Abimayu. Dan seperti mereka yang berada dimimpi Laras dan Abimayu? Siapa mereka yang mengikat janji di mimpi Laras dan Abi?
"Kita akan selalu bersama, salamanya. Bahkan maut pun tak bisa memisahkan kita." Kalimat janji ini membuat Abi melangkahkan kakinya memasuki gerbang SMU Kebangsaan.
SOMETHING IN BETWEEN
Cerita dibuka dengan Abi yang terganggu dengan dialog dan tokoh yang bermain dimimpinya. Kemudian menjelajah dimensi untuk mencari jawaban dari teka teki.
Abi dan Laras bisa saja menjadi karakter yang kuat. Menanti chamestry yang bagus dari Jefri Nichol dan Amanda Rawles sepanjang film, yang terasa putus sambung. Sayang sekali sebenarnya. Karena, pada akhirnya film ini mengandalkan kekuatan pada isi cerita dan plot. Cerita yang menarik.
Mungkin karena memang tidak mudah memang bermain manjadi dua karakter berbeda di satu film. Dua karakter dan dua chemistry yang harus dibangun, sebagai Abi - Laras dan Gema - Maya. Ada dua masa yang ingin ditampilkan dalam film ini.
YANG KHILAF
Seperti yang sudah di ulas diatas tadi, Cerita yang menarik dan dua masa yang berbeda yang dijadikan latar belakang kehidupan Abi-Laras dan Gema-Maya. Sayangnya transisi antara masa kini dan masa lampau tidak terlihat, sehingga sempat bingung dengan maksud dari gambar.
Gema-Maya adalah sejoli yang gambarkan hidup di tahun 2000 awal. Sangat mengagetkan ketika ada istilah, dalam percakapan sehari-hari saat ini, dimunculkan pada dialog Gema-Maya yang pada masanya tidak ada istilah itu.
Benar saja membuat fans Jefri Nichole tertawa senang mendengarnya, tapi tidak singkron saja.
Pendalaman karakter yang, mungkin, kurang masa readingnya. Membuat greget film ini kurang. Terutama pada tokoh Gema, padahal dia lah tokoh sentralnya. Tidak jauh beda dengan Jefri Nichole, begitu juga dengan Amanda Rawles sebagai Maya. Banyak sekali ekspresi yang lepas, sekedar bicara.
Hal yang sangat mengganggu di film ini, visual saat arwah dicabut dan berpindah tubuh. Mungkin ini seharusnya tidak perlu ditampilkan. Atau bikin genre horor sekalian. Tata cahaya yang luput dari perhatian, sehingga di beberapa scene jadi jumping dan mengganggu. Serta ending film ini yang sangat tidak enak. Maksa.
Tidak ada larangan membuat film dengan Hanging Ending. Tapi bukan berarti dengan ending menggantung terkesan tanpa klu yang membuat penonton tidak bisa berkreasi untuk endingnya. Membuat akhir film ini jadi hambar dan jadi tidak jelas. Akhirnya film ini terkesan dibuat secara terburu-buru. Atau mungkin bermaksud bikin lanjutan film ini?(ahn)
Produksi : Screenplay Films & Legency Pictures
Produser : Sukhdev Singh, Wicky V. Olindo
Sutradara : Asep Kusdinar
Executive Producer : Robert Ronny
Story & Script Supervisor : Sukhdev Singh
Writer : Titien Wattimena, Novia Faizal
Pemain : Jefri Nichole, Amanda Rawles, Naufal Samudra, Junior Liem, Rastanty,
Slamet Rahardi, Surya Saputra, Amara, Rizky Hanggono, Djenag Maesa ayu,
Yayu Unru, Dolly Martin, Denira Wiraguna, Shirly Margaretha, Chris Salam
dan Yuniza Icha
Komentar