REVIEW LIAM DAN LAILA

Related image 
 
S I N O P S I S
 
Laila, gadis Padang berpendidikan tinggi, berusia 31 tahun. Melalui Facebook Laila berkenalan dengan bule Perancis yang penasaran dengan Islam. Dengan sabar Laila memberikan penjelasan tentang Islam ke Wiliam (LIAM) secara bertahap melalui chatting di Facebook.

Setelah tiga tahun, akhirnya Liam mantap dan yakin untuk memeluk Islam dan sekaligus meminang Laila. Dengan dua alasan itulah, Liam meninggalkan negaranya dan terbang ke Sumatera Barat untuk bertemu langsung dengan Laila, dan mewujudkan mimpinya menjadi seorang mualaf.

Related image
Tidak mudah untuk bisa melakukan niatnya, Liam dihadapi sejumlah masalah. Dari niatnya menjadi mualaf yang terhalang orang yang menaruh curiga karena Liam bule. Hingga dipersulit karena urusan surat-surat menikah. Belum lagi dari keluaga Laila , yang merupakan keluarga Padang yang masih kukuh mempertahankan adat istiadat.

Liam khawatir dengan begitu banyaknya kendala, padahal Liam hanya punya waktu 30 hari sebelum di deportasi karena visanya hanya berlaku selama 30 hari. Seperti berpacu dengan waktu, Liam dibantu Pian dan Jamil mencoba melalui semua kendala yang ada. 

Ditengah perjuangan Liam muncul seorang laki-laki bernama Haris, lelaki yang pernah meminang Laila, muncul dengan niat sama. Meminang Laila.


LIAM DAN LAILA

Film berdurasi 90 menit ini banyak memperlihatkan adat Padang dengan Bukittinggi yang paling banyak diambil sebagai lokasi shooting. Sisanya sedikit Paris, Perancis dan Kedutan Perancis di Jakarta. 

Melalui film ini mengangkat budaya meminang dari masyarakat Padang, walau tidak keseluruhan. Tapi prosesnya yang berpegang pada agama, Islam dan adat istiadat. Sehingga film ini menarik sekali dari sisi visual. 
Image result for liam dan laila
 
David Chalik yang berperan sebagai Jamil bermain dengan sangat natural, tidak sekedar menyampaikan dialog (suka banget dengan adegan ketika Jamil harus menahan amarahnya). Begitu juga dengan Nirina Zubir, yang tidak perlu dipertanyakan aktingnya.

Menggunakan bahasa Padang pada 50% lebih, film ini mencoba mengingatkan kembali sebenarnya setiap adat di Indonesia memiliki kearifan yang harus dilestarikan untuk melindungi warganya dari hal-hal yang tidak diinginkan. Dan mengingatkan, bahwa di Indonesia ada hal-hal yang seharusnya simple dijadikan susah. Sebenarnya ini tamparan keras untuk dikoreksi oleh mereka pemegang kekuasaan.


YANG IKHLAF

Sebenarnya mata penonton sudah terbuai dengan hijuanya peternakan Liam di Perancis sebagai pembukaan cerita. Kemudian indahnya tanah Minang, dan cantiknya beberapa sudut kota Paris. Sayangnya alur cerita kurang gereget. Dan beberapa cerita yang terasa "loncat."

Tokoh Liam yang diperankan oleh Jonatan Cerrada dibeberapa scene masih sekedar menyampaikan dialog, dan bahasa tubuh yang tidak natural.


Yang Menarik

Laila adalah tokoh sentral di film ini bersama Liam. Tapi pada visualnya, Laila lebih seperti inspirasi cerita film ini. Karena, tokoh Laila muncul tidak seintens tokoh Jamil dan Pian yang ditingkahi tingkah konyol tokoh Pian yang memberi warna segar pada film ini.

Makasih pada tokoh Pian. (ahn)


 

Penulis           : Arief Malinmudo
Sutradara       : Arief Malinmudo
Pemain          : Nirina Zubir, Jonatan Cerrada, David Khalik, Praz Teguh, Upik Isil, Gilang Dirga.
Produksi        : Mahakarya Inc Headquarter

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOMETHING IN BETWEEN

Selembar Itu Berarti (film)

FILM - THE GIFT 2018