Mengenal Lebih Jauh Imunisasi Untuk Anak
Nyatanya, imunisasi telah menyelamatkan jutaan nyawa dan secara luas diakui sebagai salah satu intervensi kesehatan yang paling berhasil dan efektif, hemat biaya, di dunia. Tapi, masih ada lebih dari 19 juta anak di dunia yang tidak divaksinasi atau vaksinasinya tidak lengkpa, yang membuat mereka sangat berisiko untuk menderita penyakit-penyakit yang berpotensi mematikan. Dari anak-anak ini, satu dari 10 anak tidak pernah menerima vasksinasi apapun, dan umumnya tidak terdeteksi oleh system kesehatan. (Sumber : IDAI.or.id - Seputar Pekan Imunisasi Dunia 2018)
Dalam rangka menyambut Pekan Imunisasi Dunia (PID), yang tahun ini mengambil tema nasional, "Imunisasi Lengkap, Indonesia Sehat," pada tanggal 24-30 April 2019, Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan PT. Nestle Indonesia mendukung komitmen bersama untuk mewujudkan Indonesia sehat. Konferensi pers dengan tema "Imunisasi Lengkap dan Nutrisi Tepat untuk Mendukung Indonesia Sehat," yang dihadiri oleh Dr. Piprim B. Yanuarso, Sp.A(K) sebagai PJS Ketua Umum PP IDAI, narasumber Prof. DR. Dr. Soedjatmiko, Sp. A(K), M.Si dari Satuan Tugas Imunisasi IDAI serta Dr. Yoga Devaera, Sp.A(K) dari unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI, dan Head of Medical & Nutrition Service Department, Nestle Indonesia DR. Dr. Ray Basrowi, MKK untuk menyampaikan informasi bahwa imunisasi dan nutrisi penting untuk setiap usia dan kita semua dapat terlindungi dengan imunisasi. Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai wadah pembekalan pengetahuan, bahwa pentingnya imunisasi bagi anak Indonesia.
Berikut adalah program imunisasi yang disediakan dan didanai oleh peerintah Indonesia untuk bayi dibawah 1 tahun meliputi :
- Hepatitis B untuk mencegah virus Hepatitis B yang dapat menyerang dan merusak hati, yang kemudian bisa mengakibatkan gagal hati dan kanker hati.
- Polio untuk mencegah serangan virus polio yang menyebabkan kelumpuhan.
- BCG (Bacillus Calmette Guerin) untuk mencegah tuberkulosis paru, kelenjar, tulang dan radang otak yang bisa mengakibatkan kematian,
- MR yang dapat mencegah campak dan rubela.
- Haemophilus Influenzae tipe B (Hib) yang menyebabkan mangihitis atau radang selaput otak dan pneumonia atau infeksi saluran nafas berat.
- DPT yang dapat mencegah 3 penyakit: Difteri, Pertusis dan Tetanus. Difteri mengakibatkan pembengkakan dan sumbatan jalan nafas, yang bila tidak diobati racun bakteri dapat merusak jantung. Sementara Pertusis atau lebih dikenal dengan batuk rejan, dapat menyebabkan infeksi saluran nafas akut. Dan kuman tetanus yang mengeluarkan racun dapat menyerang syaraf otot tubuh, sehingga membuat kaku otot, sulit bergerak dan bernafas.
PENTINGNYA IMUNISASI LENGKAP
Bayi dan anak yang terkena wabah penyakit, seperti wabah polio di tahun 2005-2006 dan wabah campak dan rubela ditahun 2014-2018, biasanya dikarenakan tidak lengkap atau bahkan tidak dilakukannya imunisasi.
Keengganan sebagian orang tua untuk memberikan imunisasi ke anak-anaknya tidak terlepas dari berita yang salah yang tersebar ditengah masyarakat, misalnya berita tentang vaksin MMR dan thimerosal yang menyebabkan autisme. Padahal para ahli telah membuat serangkaian penelitian ilmiah yang hasilnya membantah berita hoax itu. Autisme dipengaruhi oleh interaksi kompleks antara faktor genetik dan lingkungan, bukan karena vaksin.
JADWAL IMUNISASI LENGKAP
Jadi, yok! Lengkapi imunisasi anak-anak pada usia sekolah dan remaja sesuai yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan dan IDAI. Agar anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas dan kreatif.
O iya. Jangan lupa dengan asupan makanan bergizi dan seimbang, sehingga membantu kerja imun tubuh anak agar bekerja maksimal, begitu juga dengan pertumbuhan buah hati, bunda.
Berikut adalah program imunisasi yang disediakan dan didanai oleh peerintah Indonesia untuk bayi dibawah 1 tahun meliputi :
- Hepatitis B untuk mencegah virus Hepatitis B yang dapat menyerang dan merusak hati, yang kemudian bisa mengakibatkan gagal hati dan kanker hati.
- Polio untuk mencegah serangan virus polio yang menyebabkan kelumpuhan.
- BCG (Bacillus Calmette Guerin) untuk mencegah tuberkulosis paru, kelenjar, tulang dan radang otak yang bisa mengakibatkan kematian,
- MR yang dapat mencegah campak dan rubela.
- Haemophilus Influenzae tipe B (Hib) yang menyebabkan mangihitis atau radang selaput otak dan pneumonia atau infeksi saluran nafas berat.
- DPT yang dapat mencegah 3 penyakit: Difteri, Pertusis dan Tetanus. Difteri mengakibatkan pembengkakan dan sumbatan jalan nafas, yang bila tidak diobati racun bakteri dapat merusak jantung. Sementara Pertusis atau lebih dikenal dengan batuk rejan, dapat menyebabkan infeksi saluran nafas akut. Dan kuman tetanus yang mengeluarkan racun dapat menyerang syaraf otot tubuh, sehingga membuat kaku otot, sulit bergerak dan bernafas.
PENTINGNYA IMUNISASI LENGKAP
Bayi dan anak yang terkena wabah penyakit, seperti wabah polio di tahun 2005-2006 dan wabah campak dan rubela ditahun 2014-2018, biasanya dikarenakan tidak lengkap atau bahkan tidak dilakukannya imunisasi.
Keengganan sebagian orang tua untuk memberikan imunisasi ke anak-anaknya tidak terlepas dari berita yang salah yang tersebar ditengah masyarakat, misalnya berita tentang vaksin MMR dan thimerosal yang menyebabkan autisme. Padahal para ahli telah membuat serangkaian penelitian ilmiah yang hasilnya membantah berita hoax itu. Autisme dipengaruhi oleh interaksi kompleks antara faktor genetik dan lingkungan, bukan karena vaksin.
JADWAL IMUNISASI LENGKAP
Jadi, yok! Lengkapi imunisasi anak-anak pada usia sekolah dan remaja sesuai yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan dan IDAI. Agar anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas dan kreatif.
O iya. Jangan lupa dengan asupan makanan bergizi dan seimbang, sehingga membantu kerja imun tubuh anak agar bekerja maksimal, begitu juga dengan pertumbuhan buah hati, bunda.
Komentar